Selasa, 09 September 2008

mengelola keuangan

Kebanyakan orang selalu merasa kekurangan uang setiap bulannya. Dan hampir semua orang beranggapan bahwa masalah keuangan mereka dapat teratasi dengan kenaikan gaji. Ironisnya, setelah mengalami kenaikan gaji orang-orang cenderung untuk berbelanja lebih banyak. Membeli mobil lebih mewah, rumah lebih besar, pakaian lebih mahal, dan lain-lain. Akhirnya mereka kembali terjebak masalah kekurangan uang. Malah kali ini angkanya lebih besar.
Padahal sebenarnya masalah ini dapat diatasi apabila orang tersebut bisa mengatur keuangannya. Pengaturan keuangan dapat dibantu dengan cara membuat anggaran keuangan pribadi. Dalam anggaran keuangan pribadi, pertama-tama kita menyebutkan segala macam pendapatan kita dan kemudian dijumlahkan sebagai total pendapatan. Setelah itu kita memberi jatah alokasi dana ke berbagai macam pengeluaran bulanan kita berdasarkan total pendapatan kita. Tentunya jumlah total pengeluaran harus lebih kecil daripada jumlah total pendapatan.

Apakah anda sudah cukup dalam hal finasial dan berapa penghasilan anda dalam sebulan. Dapatkan penghasilan anda mencukupi anda dan keluarga anda dalam 1 bulan tersebut. Sudah barang tentu jawaban anda "TIDAK". Mengapa demikian, karena pengeluaran anda lebih besar bila dibandingkan dengan pendapatan anda. Jika ini adalah jawaban anda, maka mulai saat ini juga rubah pola finansial anda. Apakah anda ingin seperti begitu selamanya, tambal mulai sekarang celah-celah yang merugikan finansial / keu

Melatih Anak Kebiasaan Mengelola Keuangan
Banyak orang dewasa yang tidak tahu bagaimana cara mengelolakeuangan dengan benar, karena tidak diajarkan sejak kecil. Kebanyakanorang tua mengaturkan keuangan anaknya, sehingga sang anak tidakperlu tahu mengenai kebutuhan keuangannya. Padahal hampir semuaaspek kehidupan berhubungan dengan keuangan.Bila Anda ingin anak Anda matang secara finansial pada saat dewasa,Anda harus mulai membiarkan anak Anda untuk menangani sendirimasalah keuangannya. Yang perlu Anda lakukan akan mengajarkan danmemandu sang anak, agar terus menerapkan pengelolaan keuangan yangbaik. Dalam kesempatan ini akan saya bahas beberapa kebiasaankeuangan yang sebaiknya diajarkan kepada anak Anda.1. Membuat Anggaran Sederhana (Budgeting)Budgeting adalah inti dari pengelolaan keuangan. Kebanyakan orangmengalami kesulitan keuangan karena tidak menguasai budgeting.Bagaimana cara mengajarkan budgeting kepada anak?Kebutuhan anak lebih sederhana bila dibandingkan dengan orang dewasa.Karena itu budgeting yang kita ajarkan juga lebih sederhana, sehinggalebih gampang untuk dicerna oleh anak. Misalkan biasanya anak Andamendapatkan uang jajan Rp. 10.000,- per hari. Nah, untuk mengajarkananak Anda budgeting, Anda perlu memberikan uang jajan selama satuperiode secara langsung kepada anak Anda. Mulailah dengan periodeyang kecil, misalnya mingguan. Satu minggu terdiri dari 7 hari, jadiAnda langsung menyerahkan Rp. 70.000,- kepada anak Anda.Tentunya anak Anda perlu dipandu dalam pemanfaatan uang jajantersebut. Apalagi uang jajan yang Anda berikan langsung dalam jumlahbesar. Berikan pengertian bahwa uang yang Anda berikan itu adalahuntuk satu minggu. Ajarkan cara budgeting sederhana kepada anakAnda, bahwa sang anak harus memberikan jatah belanja sebanyakRp. 10.000,- per hari. Bila pada hari tersebut sang anak sudah belanjalebih dari Rp. 10.000,-, maka dia harus berhenti berbelanja hinggakeesokan harinya.Anda juga perlu menjelaskan hukuman bila sang Anak menghabiskan uangjajan tersebut sebelum seminggu. Berikan penjelasan bahwa bila uangyang diberikan ternyata habis sebelum seminggu, maka Anda tidak akanmemberikan uang tambahan. Akibatnya sang anak dalam minggu tersebutsudah tidak dapat berbelanja. Berikan penekanan bahwa sang anak harusdisiplin dalam berbelanja, sehingga uang jajan yang dihabiskan tidaklebih dari Rp. 10.000,- per hari.2. Kebiasaan Menabung untuk Mendapatkan SesuatuApabila anak Anda meminta Anda untuk membelikan sesuatu yang cukupmahal, lebih baik Anda memberikan penjelasan kepada anak Anda bahwabarang tersebut cukup mahal sehingga sang anak perlu menabungterlebih dahulu sebelum dapat membelinya.Kebiasaan menabung untuk mendapatkan sesuatu ini sangat baik untukpendidikan finansial sang anak, sebab pada saat menabung sang anakharus menahan sebagian keinginan untuk berbelanjanya demi tujuanyang lebih besar.Misalkan saja anak Anda meminta Anda untuk membelikan sebuah sepedadengan harga Rp 500.000,-. Anda memberikan penjelasan kepada anakAnda bahwa harga Rp. 500.000,- itu cukup mahal, sehingga Anda tidakdapat langsung membeli sepeda tersebut. Lalu Anda dapat mengajarkananak Anda bahwa bila sang anak bersedia menabungkan uang jajannyasebesar Rp. 50.000,- per bulan, maka sang anak bisa membeli sepedatersebut dalam waktu 10 bulan.Mintalah agar anak Anda menghemat uang jajannya demi tujuannya untukmembeli sepeda. Disini peran Anda adalah memberikan pengertian bahwasang anak harus menahan keinginan berbelanjanya, sehingga berbelanjalebih sedikit dari biasanya agar dapat ditabung dan membeli sepeda.Setelah sang anak bersusah payah menabung selama 10 bulan, mungkinsaja ada beberapa faktor yang menyebabkan sang anak tidak bisamembeli sepeda yang diinginkan. Misalkan harga sepedanya naik, atausebagian tabungan anak terpotong oleh biaya administrasi bank. Dalamhal ini, lebih baik Anda membantu anak Anda dengan cara menanggungbiaya yang tidak berhasil dikumpulkan oleh anak Anda. Anggap sajahal ini adalah hadiah/reward atas kerja keras sang anak dalammenabung selama 10 bulan.3. Mengenal perbankanDi jaman sekarang, kehidupan finansial seseorang selalu berkaitandengan perbankan. Mungkin gaji Anda ditransfer langsung ke rekeningbank Anda. Bank juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan uang Anda.Bank juga memiliki beberapa fitur yang dapat Anda manfaatkan sepertipembayaran tagihan bulanan seperti telepon, listrik, air dan lain-lain.Oleh karena itu, adalah penting untuk memperkenalkan anak ke duniaperbankan. Caranya adalah dengan membuka satu buah rekening khususuntuk anak Anda, dan membiarkan anak Anda melakukan sendiri transaksikeuangannya di bank. Anda perlu mengajarkan anak cara untuk mengisislip penyimpanan atau pengambilan uang, bagaimana cara mengantri diteller. Yang terpenting adalah bagaimana cara sang anak berkomunikasidengan teller pada saat ingin menyetor atau mengambil uang.Mengenai ATM, lebih baik anak Anda tidak diberi kartu ATM hinggamatang secara finansial. Sebab keberadaan kartu ATM menyebabkan uangtabungan menjadi sangat gampang untuk diambil, sehingga anak yangmasih kurang matang secara finansial cenderung untuk menguras isitabungannya. Hal ini akan merusak kebiasaan menabung sang anak. Lebihbaik ATM diberikan setelah anak Anda lebih matang dalam hal finansial,mungkin setelah duduk di bangku SMP atau SMU.

Tidak ada komentar: